Siwindu.com – Sebanyak 10.000 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Inggris bakal terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Pemerintah setempat.
Seperti dilansir dari bloombergtechnoz.com, Kamis (27/3/2025), Inggris akan berupaya memangkas 10.000 PNS tersebut, sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves, Rabu (19/3/2025) lalu.
Disebutkan Reeves, lembaga ketenagakerjaan akan tetap menjalankan rencananya untuk menaikkan pengeluaran riil setiap tahun di parlemen ini, tetapi memprioritaskan alokasi uang, dengan departemen diharapkan melakukan penghematan efisiensi melalui penggunaan teknologi yang lebih baik seperti kecerdasan buatan (AI).
“Saya yakin kita dapat mengurangi jumlah pegawai negeri sipil sebanyak 10.000,” kata menteri keuangan kepada Sky News dalam wawancara Minggu pagi.
“Selama Covid, terjadi peningkatan besar dalam jumlah orang yang bekerja di layanan sipil, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan guna menanggapi tantangan tersebut, tetapi tidak tepat jika kita terus mempertahankan jumlah tersebut selamanya,” imbuhnya.
Ketika diminta memberikan contoh tugas yang dapat digantikan oleh teknologi, Reeves menyebutkan peran pengarahan dan mengatakan kantor pemungutan pajak Inggris telah menggunakan AI untuk mengurangi penipuan.
Laporan surat kabar Inggris semalam mengatakan Partai Buruh akan meminta layanan sipil untuk mengidentifikasi pemotongan senilai £2 miliar (US$2,6 miliar).
Reeves akan menyampaikan pernyataan musim semi pada hari Rabu bersamaan dengan prakiraan terbaru untuk ekonomi yang dihasilkan oleh Kantor Pertanggungjawaban Anggaran.
Ruang gerak yang memungkinkan kanselir untuk memenuhi aturan fiskalnya sendiri telah terhapus sejak anggaran 30 Oktober, karena pertumbuhan yang lemah dan biaya pinjaman yang tinggi.
Dia diharapkan untuk memangkas rencana pengeluaran pemerintah dan kesejahteraan untuk membangun kembali ruang gerak, setelah berjanji untuk menghindari kenaikan pajak lebih lanjut.