Siwindu.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H yang tinggal tiga hari lagi, perajin urung ketupat di Kelurahan Winduhaji, Kecamatan/Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kebanjiran pesanan hingga berkali-kali lipat, Jumat (28/3/2025).
Ketupat sendiri merupakan makanan khas yang selalu hadir dalam sajian Lebaran, dinikmati bersama keluarga dan kerabat usai melaksanakan Shalat Ied.
Setiap menjelang Idul Fitri, perajin urung ketupat di Kelurahan Winduhaji selalu mengalami lonjakan permintaan. Tahun ini pun tidak berbeda.
Jika pada hari-hari biasa mereka hanya memproduksi sekitar 100 urung ketupat per hari, kini jumlahnya melonjak hingga lima kali lipat, mencapai 500 urung ketupat per hari.
Para perajin pun harus bekerja lebih keras, dari pagi hingga malam, demi memenuhi pesanan yang terus mengalir. Dengan cekatan, mereka menyusun janur menjadi ketupat yang rapi dan siap dijual.
Kesibukan ini menjadi berkah tersendiri bagi warga, karena peningkatan produksi berarti peningkatan pendapatan mereka, terlebih sangat dibutuhkan untuk menyongsong hari Raya Idul Fitri.
Harga dan Pasar Ketupat
Harga urung ketupat bervariasi, dijual mulai Rp10.000 hingga Rp15.000 per ikat yang berisi sepuluh ketupat. Urung ketupat yang telah jadi kemudian diambil oleh para pemesan, baik untuk dijual kembali di pasar tradisional maupun digunakan oleh warga untuk membuat ketupat Lebaran.
Eli, salah satu perajin urung ketupat, mengungkapkan rasa syukurnya atas banyaknya pesanan tahun ini. “Alhamdulillah, setiap tahun permintaan selalu meningkat. Ini menjadi rezeki bagi kami menjelang Lebaran,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Kuningan dari Dapil I, Sri Laelasari, berharap agar ada perhatian dari Pemda Kuningan berupa pemberian permodalan melalui UMKM untuk para pengrajin ketupat.
“Harusnya ada bantuan permodalan UMKM untuk para pengrajin ketupat, dan juga bantuan sosial. Ini sebagai bentuk bahwa di sini ada pengrajin urung ketupat. Harapannya ingin pemerintah hadir sebagai bentuk pengakuan bahwa kupat tahu kan ciri khas di Kabupaten Kuningan,” harap Sri.
“Hucap ciri khas Kabupaten Kuningan.kan butuh urung ketupat kan?. Termasuk dari kualitas juga berbeda sesuai warna daun kelapa. Yang warna putih lebih mahal dan rasa berbeda. Belum lagi tangkai kulitnya bisa dipake bahan sapu lidi,” imbuhnya.
Tradisi Ketupat di Hari Raya
Ketupat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. Makanan yang dibuat dari beras dan dibungkus janur ini biasanya disajikan bersama opor ayam, rendang, atau sayur labu, menciptakan hidangan khas Lebaran yang dinanti-nantikan.
Diperkirakan, pesanan urung ketupat akan terus meningkat hingga satu hari sebelum Idul Fitri. Para perajin pun bersiap mengerahkan tenaga ekstra agar dapat memenuhi permintaan pasar.