Kadisdikbud Kuningan Raih KPLB, Ketua LSM Frontal: Bukti ASN Daerah Bisa Berprestasi Nasional

LSM Frontal Desak Bupati Kuningan Segera Ambil Keputusan Pengisian Sekda Definitif
Ketua LSM Frontal Kuningan, Uha Juhana. (Foto: ist)
Mei 30, 2025 14 Dilihat

Siwindu.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Kuningan, U Kusmana SSos MSi, resmi menerima penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Kuningan melalui berbagai inovasi nyata dan berdampak luas. Terhitung mulai 1 Juni 2025, U Kusmana mendapat kenaikan pangkat dari Pembina Utama Muda (IV/c) menjadi Pembina Utama Madya (IV/d).

Ketua LSM Frontal, Uha Juhana, menilai bahwa capaian ini adalah bukti nyata bahwa aparatur sipil negara (ASN) di daerah mampu menunjukkan kinerja kelas nasional apabila memiliki visi, kemauan, dan semangat untuk melakukan perubahan.

Ia menyebut keberhasilan U Kusmana sebagai contoh konkret keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah yang memberi ruang kepada kepala daerah dan jajarannya untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih progresif dan berorientasi hasil.

“KPLB ini bukan hanya tentang pangkat. Ini adalah bentuk pengakuan negara atas terobosan dan inovasi luar biasa yang dilakukan oleh Pak Kusmana dalam bidang pendidikan. Ia mampu menunjukkan bahwa birokrasi bisa humanis, kreatif, dan berdampak,” ujar Uha Juhana dalam keterangannya pada Jumat (30/5/2025).

Tiga inovasi yang menjadi penilaian utama dalam pemberian KPLB kepada Kadisdikbud Kuningan antara lain adalah program Pimpinan Daerah Menyapa Siswa di Sekolah (Pimda Nyawah), Gerakan Membangun Kebersamaan yang Agamis di Sekolah (Gerbang Berkah), dan Mini Teater Edukatif (MTE). Pimda Nyawah mendorong keterlibatan langsung pejabat daerah dalam dunia sekolah untuk mendengar dan memotivasi siswa.

Gerbang Berkah menanamkan nilai karakter melalui pendekatan religius dan gotong royong di sekolah. Sedangkan MTE menjadi media pembelajaran kreatif yang menggabungkan seni pertunjukan dengan materi edukasi, guna meningkatkan minat belajar siswa.

Baca Juga:  Lomba Cerdas Cermat Bupati Cup ke-2 Meriahkan Hardiknas 2025 di Kuningan

Menurut Uha, ketiga program ini tidak hanya menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, tetapi juga membentuk karakter siswa dan meningkatkan hubungan emosional antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Ia menyebut pendekatan tersebut sebagai bentuk reformasi birokrasi pendidikan yang sesungguhnya, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa berkat kerja nyata U Kusmana, Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan signifikan. Dari semula 66,65% dengan kategori Tuntas Muda pada tahun 2023, melonjak menjadi 81,88% kategori Tuntas Madya pada 2024, menjadikan Kuningan sebagai daerah dengan capaian SPM tertinggi di Jawa Barat berdasarkan data Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPPMP).

Hal ini, kata Uha, adalah indikator objektif bahwa terobosan yang dilakukan berdampak langsung dan terukur terhadap kualitas pendidikan.

“Capaian ini adalah hasil kepemimpinan yang visioner, kolaboratif, dan konsisten. Pak Kusmana menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin selama kita bekerja dengan hati dan komitmen. Ini harus jadi inspirasi untuk SKPD lainnya,” tegasnya.

Uha juga mengapresiasi langkah Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, yang dinilainya memberi ruang besar bagi aparatur daerah untuk berinovasi dan mendukung percepatan visi pembangunan daerah. Ia berharap keberhasilan U Kusmana ini menjadi titik awal bagi semangat baru di kalangan ASN Kuningan untuk terus menunjukkan kinerja terbaik.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, lanjut Uha, saat ini bahkan telah meluncurkan program besar bertajuk Sekolah Keren Pendidikan Melesat untuk tahun 2025, yang terdiri dari lima program unggulan, yakni Rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru (RKB), Rumah Guru sebagai ruang peningkatan mutu dan akhlak, gerakan Pagiku Cerahku untuk menyapa pagi siswa dan guru, English Day, serta penguatan muatan lokal Gunung Ciremai. Semua itu, menurutnya, menunjukkan arah kebijakan yang lebih progresif, responsif, dan partisipatif.

Baca Juga:  Isu Mutasi Elon Carlan Disorot, Uha: Jangan Bungkam Pejabat Profesional

Uha menutup pernyataannya dengan harapan agar semangat inovatif yang dibangun Kadisdikbud Kuningan dapat terus ditularkan ke seluruh elemen birokrasi daerah.

“Jika semua ASN bekerja seperti ini, maka bukan hanya daerah yang akan maju, tetapi bangsa ini juga akan melesat. Pak Kusmana telah membuktikan bahwa ASN pun bisa jadi agen perubahan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *