SIWINDU.com – Puluhan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kuningan menyampaikan keresahan mereka kepada anggota DPRD Kabupaten Kuningan dari Partai Nasdem, Dewi Anggraeni Firdaus SE SPd, dalam sebuah pertemuan penuh kehangatan dan harapan di RM Saung Me’Wah Atha, Jalan Raya Linggasana, Kecamatan Cilimus, Selasa (22/7/2025).
Dengan suara bergetar namun penuh semangat, para guru PAUD menyampaikan keluhan tentang status mereka yang kerap terpinggirkan, terutama bagi mereka yang berasal dari lembaga non formal. Minimnya kesejahteraan, belum adanya pengakuan setara, serta ketidakpastian status profesi menjadi beban psikologis sekaligus tantangan dalam menjalankan tugas mulianya.
“Kami mencintai anak-anak, kami mencintai pekerjaan ini. Tapi kadang kami merasa seperti tidak dianggap sebagai bagian penting dari sistem pendidikan,” ujar salah satu guru PAUD dalam forum itu.
Mendengar hal tersebut, Dewi Anggraeni merespons dengan penuh empati dan komitmen. Ia menegaskan, perjuangan guru PAUD harus mendapatkan dukungan nyata, bukan sekadar janji kosong. Ia mendukung penuh revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang memperjuangkan penyetaraan status guru formal dan non formal.
“Saat ini guru PAUD non formal belum mendapat pengakuan yang layak, padahal mereka adalah ujung tombak dalam mencerdaskan anak-anak bangsa sejak dini. Tidak seharusnya mereka diperlakukan berbeda,” tegas Dewi.
Politisi muda Partai Nasdem ini menyebut, revisi UU Sisdiknas tentang guru dan dosen harus mampu menghapus diskriminasi status yang sudah terlalu lama membayangi para pengajar PAUD.
“Saya berdiri bersama para guru PAUD. Tidak boleh ada lagi istilah guru kelas dua. Revisi UU harus jadi momentum memperbaiki nasib dan kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Dewi juga berjanji akan menyuarakan aspirasi para guru ini ke forum-forum strategis baik di tingkat daerah maupun ke jaringan Nasdem di tingkat pusat. Ia menilai perjuangan meningkatkan kesejahteraan guru PAUD bukan hanya soal gaji, tapi tentang penghormatan atas peran penting mereka dalam membangun fondasi bangsa.
“Mereka menjadi pendidik anak-anak penuh dengan perjuangan. Harusnya mendapatkan perhatian yang setara, sehingga kesejahteraan mereka juga tidak dibedakan,” pungkas Dewi yang merupakan anak dari Kepala Desa Linggasana Kecamatan Cilimus, Hj Henny Rosdiana SSos SH MSi.