Warga RI Borong Barang Secara Online, Nilai Transaksi Tembus Ribuan Triliun!

Warga RI Borong Barang Secara Online, Nilai Transaksi Tembus Ribuan Triliun!
4 hari ago 108 Dilihat

Siwindu.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446H, budaya belanja masyarakat Indonesia kembali meningkat. Tradisi membeli pakaian baru, hampers, hingga kebutuhan rumah tangga menjadi fenomena tahunan yang semakin terkoneksi dengan ekosistem digital. Namun, tren belanja online di Indonesia tidak hanya terjadi pada momen tertentu saja. Secara umum, masyarakat Indonesia semakin gandrung bertransaksi di dunia maya, menghabiskan ribuan triliun rupiah melalui e-commerce setiap tahunnya.

Sektor e-commerce kini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Besarnya populasi muda, luasnya penetrasi internet, serta daya beli masyarakat yang tangguh, menjadi faktor utama yang menopang pertumbuhan sektor ini. Laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2024 mencapai sekitar US$90 miliar atau sekitar Rp 1.472 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus melesat hingga US$120 miliar pada 2025 dan bahkan berpotensi mencapai US$200-300 miliar pada 2030.

Dominasi E-Commerce dalam Ekonomi Digital

Dilansir CNBC Indonesia,  nilai transaksi e-commerce di Tanah Air terus meningkat secara signifikan. Pada 2024, sektor e-commerce diperkirakan memiliki Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$65 miliar atau sekitar Rp 1.063,7 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan pesat dari tahun sebelumnya dan diproyeksikan terus tumbuh hingga mencapai US$150 miliar pada 2030 atau sekitar Rp 2.454,7 triliun.

E-commerce menjadi sektor dominan dalam ekonomi digital Indonesia. Dibandingkan dengan sektor lain seperti transportasi dan layanan makanan, media digital, dan perjalanan daring, e-commerce memiliki pertumbuhan yang paling pesat. Hal ini tidak mengherankan mengingat perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung pada platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Siapa yang Paling Sering Belanja Online?

Berdasarkan data, mayoritas konsumen e-commerce di Indonesia adalah laki-laki, dengan persentase mencapai 63%, sementara perempuan berkontribusi sebesar 37%. Dari segi kelompok usia, konsumen terbesar berasal dari kelompok usia 26-35 tahun yang mencapai 46%, disusul oleh kelompok usia 18-25 tahun dengan 28%. Sementara itu, kelompok usia di atas 40 tahun hanya menyumbang sekitar 5%, dan yang berusia di atas 55 tahun hanya 1% dari total konsumen digital.

Baca Juga:  Pengamat Sebut Tuntutan PDAU Dibubarkan Berulang dari Tahun ke Tahun, Heni: Silahkan Cek Regulasi

Kategori Produk dengan Penjualan Tertinggi

Kenaikan transaksi di sektor e-commerce didominasi oleh beberapa kategori produk tertentu. Produk perawatan kecantikan mengalami lonjakan penjualan hingga 39%, sementara makanan dan minuman mencatatkan kenaikan 42%. Produk kesehatan juga mengalami pertumbuhan sebesar 7%, sedangkan kategori ibu dan bayi mencatatkan peningkatan yang paling drastis, yakni hingga 72%.

Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap belanja online, serta berbagai inovasi dalam sistem pembayaran dan logistik, sektor e-commerce Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Digitalisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, dan ekonomi digital, khususnya e-commerce, akan semakin mendominasi transaksi keuangan di Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *