Siwindu.com – Dalam sebuah pertemuan singkat namun menyentuh, seorang bocah bernama Iki Matkarim berhasil menggetarkan hati ribuan warganet dan penonton YouTube usai menyampaikan nasihat jujur dan tajam kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pertemuan itu terjadi saat Gubernur Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke Kampung Ciherang, Desa Ciputri, Kabupaten Cianjur, dan terekam dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi, Kamis (17/4/2025).
Meski usianya masih belia, perkataan Iki mencerminkan kedewasaan berpikir yang melampaui umurnya. Dengan Bahasa Sunda yang lembut namun mengena, Iki berkata, “Sing adil ka rakyat, sing satia ka rakyat, kudu aya ngabantuna” (Harus adil kepada rakyat, harus setia kepada rakyat, harus selalu hadir membantu, red).
Tak berhenti di situ, ia menambahkan, “Ulah hayang kapilihna hungkul, kudu turun ka rakyat” (Jangan hanya ingin dipilihnya saja, harus turun ke rakyat, red).
Nasihat itu membuat suasana di dalam mobil pribadi Dedi Mulyadi terlihat hening sejenak. Dari seorang anak kecil yang tak punya panggung, muncul suara yang mewakili harapan banyak rakyat kecil.
Di balik ketegasan kata-katanya, tersimpan kehidupan yang tak mudah. Iki tinggal bersama ayah dan neneknya yang sudah sakit-sakitan. Orang tuanya telah bercerai. Ayahnya kini tak bekerja, dan Iki menjadi salah satu tulang punggung keluarga, dengan menjadi juru parkir.
“Sehari dapat Rp25 ribu, kadang cuma Rp20 ribu. Dikasih ke bapak, nyisihin Rp5 ribu buat jajan,” tutur Iki dengan nada tenang.
Meski hidup dalam keterbatasan, Iki enggan meminta-minta. Ia memegang teguh nasihat dari seorang Kiai di kampungnya, “Gak boleh minta uang, pamali. Kalau dikasih syukur, kalau enggak ya biarin,” tutur Iki menyampaikan kembali nasihat dari Sang Kiai.
Sikap itu membuat Dedi Mulyadi tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Dalam video, tampak ia sempat “menguji” keteguhan Iki dengan memberinya uang Rp2.000. Iki menerimanya tanpa rasa minder, justru dengan senyum tulus. “Cukup buat beli cilok tiga biji. Hidup mah kudu disyukuri,” ucap Iki.
Mengetahui kondisi hidup Iki, Dedi Mulyadi memberikan hadiah berupa uang Rp2,5 juta untuk membeli kambing betina. Tujuannya, agar Iki bisa memulai beternak dan menambah penghasilan keluarga.
Saat ditanya apakah ia siap memeliharanya, Iki menjawab mantap, “Siap, Pak. Bener,” kata Iki bernada tegas.
Di tengah gemuruh dunia politik dan beragam kasus menghebohkan, suara Iki muncul seperti oase yang jernih, mengingatkan bahwa pemimpin sejati tak hanya berbicara, tapi hadir dan mengerti. Bahwa dari bibir seorang bocah, bisa lahir pesan kuat tentang arti tanggung jawab dan ketulusan.
Dan dari sudut kecil di Cianjur, kisah Iki menjadi pelajaran, bahwa kemuliaan bukan tentang jabatan atau harta, tapi tentang bagaimana seseorang memilih untuk tetap bersyukur, bahkan ketika hidup sedang tidak mudah.