Siwindu.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kuningan bersama Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan Manajemen Arunika melaksanakan peninjauan langsung ke lokasi longsor di jalur hiking Lembah Cilengkrang, Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Kamis (15/5/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas laporan kerusakan jalur akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Seharusnya, bukan hanya DPMPTSP yang melakukan peninjauan lingkungan alam tersebut, melainkan juga oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH).
Peninjauan tersebut menyasar area yang mengalami kerusakan cukup parah, termasuk rusaknya saluran penampungan air hujan yang berdampak pada terganggunya jalur perairan dan lintasan hiking. Dampak kerusakan ini tidak hanya mengganggu akses wisatawan, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan di kawasan ekowisata Lembah Cilengkrang.
DPMPTSP menyatakan bahwa perbaikan jalur ini menjadi prioritas karena menyangkut aspek keselamatan pengunjung serta kelangsungan ekosistem di sekitar lokasi.
Dalam dokumentasi visual yang dibagikan melalui akun resmi Instagram @dpmptsp_kuningan, tampak sejumlah titik longsor yang merusak jalan setapak, jembatan bambu, hingga infrastruktur alami lainnya.
Lembah Cilengkrang sendiri merupakan salah satu destinasi unggulan berbasis alam di Kabupaten Kuningan yang dikenal dengan jalur hiking alami dan sumber air panasnya. Longsor yang terjadi sebelumnya telah dilaporkan dalam berita sebelumnya oleh berbagai media lokal dan kini sedang ditindaklanjuti dengan aksi konkret dari lintas pihak.
“Kerusakan jalur ini cukup memprihatinkan, terutama karena berkaitan langsung dengan sistem perairan yang vital bagi kawasan ini,” ujar salah satu warga sekitar.
DPMPTSP mengajak semua pihak, termasuk masyarakat setempat dan pengelola wisata, untuk ikut serta menjaga kelestarian kawasan tersebut serta waspada terhadap potensi bencana alam susulan, terutama saat musim hujan masih berlangsung.