Siwindu.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan, dr Hj Susi Lusiyanti MM, menanggapi hasil survei yang dilakukan Jamparing Research (JR) terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap capaian 100 hari pertama kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan. Dalam hasil survei tersebut, Dinkes menempati posisi terendah dalam penilaian masyarakat.
Menanggapi hal itu, dr Susi mempertanyakan indikator yang digunakan dalam survei tersebut. Ia menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui secara jelas tolok ukur keberhasilan yang digunakan.
“Kita belum tahu indikator keberhasilannya apa. Kalau dari sisi kegiatan yang mendukung program 100 hari kinerja bupati, sejak awal kami sudah mencapai 100 persen,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).
Ia juga menambahkan, terdapat sejumlah program Dinkes yang mendukung kinerja 100 hari, namun tidak dimasukkan ke dalam catatan capaian tersebut. Program-program itu antara lain, Kabupaten ODF (Open Defecation Free), pemberian 200 sertifikat PIRT bagi 200 pelaku UMKM, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita pre stunting, serta pelaksanaan CKG (Cek Kesehatan Gratis).
“Sebetulnya ada beberapa kegiatan yang sangat mendukung, tapi tidak masuk dalam catatan 100 hari,” ujarnya.
Selain indikator penilaian, dr Susi juga mempertanyakan sasaran survei yang dijadikan responden oleh JR.
“Tolak ukurnya apa? Dan siapa sasaran yang disurvei? Karena sasaran kami adalah masyarakat miskin, terutama yang menerima bantuan BPJS. Apakah mereka menjadi responden dalam survei tersebut atau tidak?,” katanya.
Dinkes, lanjut dr Susi, tetap berkomitmen mendukung visi dan misi kepala daerah, khususnya dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kuningan. Ia berharap ke depan evaluasi publik bisa dilakukan secara transparan dengan indikator dan sasaran yang jelas.