Prabowo Siap Beri Gebrakan Besar! Inilah Tiga Langkah untuk Lawan Kebijakan Trump

Prabowo Siap Beri Gebrakan Besar! Inilah Tiga Langkah untuk Lawan Kebijakan Trump
April 10, 2025 102 Dilihat

Siwindu.com – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk menghadapi dampak kebijakan tarif impor yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Langkah-langkah tersebut, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi Indonesia, menunjukkan pemahaman mendalam Prabowo tentang dinamika perdagangan global. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, dalam keterangannya pada Kamis (3/4/2025).

“Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” ungkap Noudhy Valdryno seperti dikutip dari detik.com.

Gebrakan Pertama: Perluasan Jaringan Mitra Dagang

Salah satu langkah utama yang diambil oleh Presiden Prabowo adalah memperluas jaringan mitra dagang Indonesia. Pada minggu pertama setelah dilantik, Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), kelompok ekonomi yang mencakup sekitar 40 persen perdagangan global. Indonesia juga telah menandatangani sejumlah perjanjian dagang penting, termasuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang mencakup 27 persen perdagangan global, serta aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan dunia.

“Kebijakan ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global dan memastikan ketahanan ekonomi negara di tengah ketidakpastian situasi perdagangan internasional,” kata Noudhy Valdryno, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Gebrakan Kedua: Mempercepat Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA)

Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, Prabowo juga memprioritaskan hilirisasi industri. Salah satu sektor yang menunjukkan keberhasilan kebijakan hilirisasi adalah sektor nikel. Pada 2014, ekspor nikel Indonesia hanya mencapai US$ 3,7 miliar, namun pada 2022 angkanya melonjak menjadi US$ 34,3 miliar.

Baca Juga:  Dikawal Ketua Golkar, Bupati Kuningan Sambangi Kementerian UMKM: Buka Pintu Lebar untuk 43 Ribu Pelaku Usaha

Lebih lanjut, pada Februari 2025, Prabowo meluncurkan BPI Danantara yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi SDA strategis Indonesia. Program ini akan mendanai proyek-proyek di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas, serta perkebunan dan kelautan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekspor Indonesia serta menciptakan lapangan pekerjaan baru, tanpa bergantung pada investasi asing.

Gebrakan Ketiga: Program Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Sementara itu, Prabowo juga berfokus pada peningkatan daya beli masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Selain itu, Prabowo juga berencana mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang akan memperkuat ekonomi desa, membuka lapangan pekerjaan baru, dan mendorong perputaran uang di tingkat lokal. Dengan kebijakan ini, Prabowo berharap dapat memperkuat perekonomian domestik dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun menghadapi situasi global yang penuh ketidakpastian,” tutup Noudhy Valdryno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *