Di Dukuhmaja, Lahan Tidur Disulap Jadi Ladang Jagung Hibrida, Menuju Swasembada Pangan 2025!

Di Dukuhmaja, Lahan Tidur Disulap Jadi Ladang Jagung Hibrida, Menuju Swasembada Pangan 2025!
Diskatan Kuningan dipimpin Kadis Wahyu Hidayah, membuka kegiatan penanaman jagung di lahan tidak produktif Desa Dukuh Maja Kecamatan Luragung, Jumat (19/4/2025). Foto: Mumuh Muhyiddin/Siwindu.com
April 19, 2025 84 Dilihat

Siwindu.com – Kabupaten Kuningan kembali menunjukkan gebrakan nyata dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung, lahan yang sebelumnya tak tergarap kini berubah wajah menjadi demplot pertanian jagung hibrida seluas 0,7 hektare.

Langkah strategis ini menjadi simbol semangat baru menuju kemandirian pangan, selaras dengan target nasional yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

Kegiatan pembukaan lahan dan penanaman perdana jagung hibrida digelar Jumat (18/4/2025), diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan melalui UPTD KPP Luragung, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Dukuhmaja.

Lokasi yang berada di pinggir Jalan Raya Luragung-Cidahu ini dipilih bukan tanpa alasan, itu karena lokasi strategis, mudah diakses, dan sangat potensial menjadi pusat pembelajaran pertanian modern bagi petani dan masyarakat.

Turut hadir dalam seremoni penanaman tersebut, Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi, Camat Luragung Ade Wibawa SSos MSi, Kapolsek Luragung, Babinsa, Kepala UPTD KPP Luragung, Kepala Desa Dukuhmaja Rasidin SPdI, serta tokoh-tokoh pertanian lokal seperti penyuluh, Gapoktan, KWT, dan sponsor dari pupuk organik cair DI GROW.

Kepala Desa Dukuhmaja, Rasidin, mengungkapkan bahwa lahan tersebut dulunya hanya ditanami singkong dan sempat mangkrak. Kini, melalui sinergi dengan UPTD KPP Luragung, tanah itu disulap menjadi ladang harapan.

“Ini bagian dari ikhtiar desa untuk bangkit. Kami ingin membuktikan bahwa desa bisa mandiri, dan setiap jengkal tanah bisa bermanfaat,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah, menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi besar menuju swasembada pangan, terutama jagung, pada tahun 2025.

“Lahan ini sebelumnya tidak produktif, sekarang menjadi simbol harapan baru. Saya ajak semua kepala desa dan petani untuk tidak menyia-nyiakan sejengkal tanah pun. Ketahanan pangan dimulai dari desa!” tegas Wahyu.

Baca Juga:  Melalui Kursus SL, Diskatan Dorong Petani di Kuningan Adopsi Pola Pertanian Modern

Tak hanya bertani secara konvensional, demplot ini juga menjadi lokasi uji coba teknologi pertanian modern. Penggunaan pupuk organik cair DI GROW dipercaya mampu meningkatkan produktivitas hingga 30 persen dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Teknologi Corn Seed Planter (CSP) juga diterapkan demi efisiensi dan akurasi penanaman.

Program ini tidak sekadar tentang menanam jagung. Ia adalah model pertanian masa depan, yakni inovatif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Bila berhasil, Desa Dukuhmaja bisa menjadi pionir sekaligus inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *