Siwindu.com – Kabupaten Kuningan resmi memiliki ruas jalan baru yang diberi nama Jalan Eyang Kiai Hasan Maulani, yang membentang sepanjang 13 kilometer, menghubungkan Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, hingga Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan. Penetapan nama jalan tersebut dilakukan dalam acara yang digelar pada Rabu (30/4/2025) di Tugu Ikan, Desa Sampora, yang juga menetapkan 226 titik penamaan rupabumi lainnya di wilayah Kabupaten Kuningan.
Penamaan ini diumumkan langsung oleh Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, yang menjelaskan bahwa penamaan jalan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperjelas identitas wilayah, namun juga untuk menghormati jasa besar seorang tokoh perjuangan bangsa.
“Penamaan ini adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangan besar seorang tokoh, Eyang Kiai Hasan Maulani, yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dengan syiar agama,” ujar Bupati Dian.
Bupati Dian melanjutkan bahwa penamaan ini juga dimaksudkan untuk menginspirasi masyarakat Kuningan, khususnya generasi muda, agar terus menjaga nilai-nilai patriotisme dan dekat dengan agama.
“Eyang Kiai Hasan Maulani tidak hanya dikenal sebagai pahlawan, namun juga sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan, bahkan beliau pernah diasingkan oleh penjajah Belanda ke Manado karena pengaruhnya yang besar,” ungkap Bupati, yang berharap jalan ini akan terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melawan penjajahan dalam bentuk apa pun.
Selain itu, Bupati Kuningan juga menyatakan bahwa keterbatasan tidak boleh menghalangi kemajuan daerah.
“Keterbatasan harus menjadi pendorong untuk berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Salah satunya adalah menghubungkan wilayah Kuningan dengan jalan yang menghubungkan Desa Ancaran hingga Kadugede,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dian juga memuji Eyang Kiai Hasan Maulani atas pengorbanannya dalam jihad melawan penjajahan Belanda. “Kami juga berjihad melawan kemiskinan dan kebodohan. Semoga nama beliau menjadi suluh yang menerangi masa depan,” kata Bupati Dian.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kuningan, Toni Kusumanto, menambahkan bahwa sebelumnya, nama Eyang Kiai Hasan Maulani sudah dicantumkan pada ruas jalan kecil yang menghubungkan Desa Ancaran dan Karangtawang. Namun, dengan adanya penetapan nama jalan ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan penghormatan terhadap tokoh yang menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan.
Terpisah, H Yusron Kholid, mantan Kepala Kemenag Kuningan yang merupakan cicit dari Eyang Kiai Hasan Maulani, juga memberikan apresiasi atas penetapan nama jalan tersebut.
“Eyang Kiai Hasan Maulani bukan hanya milik keluarga kami, namun juga merupakan aset historis bagi masyarakat Kuningan, Tatar Sunda, dan bahkan bangsa Indonesia,” katanya, yang turut hadir dalam peresmian tersebut.
Selain itu, melalui buku Mengenang Sang Kyai Sedjati Eyang Maulani karya Abu Abdullah Hadziq, terungkap bahwa Eyang Kiai Hasan Maulani adalah ulama besar asal Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, yang dilahirkan pada 22 Mei 1782. Eyang Hasan Maolani dikenal memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Eyang Kiai Hasan Maulani juga merupakan tokoh yang sangat dihormati, terutama karena sikapnya yang teguh dalam menentang penjajahan Belanda, hingga akhirnya diasingkan ke Tondano, Sulawesi Utara.
Dengan adanya penamaan Jalan Eyang Kiai Hasan Maulani, Pemkab Kuningan berharap dapat semakin menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat untuk terus berinovasi bagi kemajuan daerah. Acara peresmian ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kemenag, Pj Sekda, serta perwakilan keluarga besar Eyang Kiai Hasan Maulani.