Diskatan Kuningan Fasilitasi Regenerasi Petani Lewat Aksi Nyata dan Teknologi

Diskatan Kuningan Fasilitasi Regenerasi Petani Lewat Aksi Nyata dan Teknologi
Kepala Diskatan Kuningan Wahyu Hidayah saat mencoba mengoperasikan mesin penggiling padi saat panen raya di Desa Kertawana Kecamatan Kalimanggis, Selasa (24/6/2205). Foto: ist
3 minggu ago 26 Dilihat

SIWINDU.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan menunjukkan komitmen kuat dalam memfasilitasi regenerasi petani, tidak hanya melalui program dan rapat, tetapi lewat aksi nyata yang menyentuh langsung petani muda di lapangan.

Di bawah kepemimpinan Dr Wahyu Hidayah MSi, Diskatan hadir sebagai motor penggerak transformasi pertanian menuju masa depan yang lebih adaptif, efisien, dan menarik bagi generasi muda.

Salah satu hasil nyata dari upaya ini terlihat pada sosok Wildan, pemuda asal Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang. Ia adalah salah satu representasi regenerasi petani yang sukses, karena mampu mengoperasikan traktor roda empat hingga combine harvester, alat modern yang mampu memanen, merontokkan, dan membersihkan padi dalam satu proses efisien.

Alsintan yang digunakan Wildan merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Diskatan Kuningan. Namun, yang menjadikan bantuan ini efektif adalah adanya pendampingan dan pelatihan langsung yang diberikan secara terstruktur dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin regenerasi petani hanya jadi slogan. Wildan bisa seperti sekarang karena ada proses yang kami dampingi sejak awal. Tugas Diskatan adalah memastikan sistem ini terus berjalan dan berkembang,” tegas Dr Wahyu Hidayah saat mendampingi panen di Desa Kertawana, Kecamatan Kalimanggis, Selasa (24/6/2025).

Dampak penggunaan alsintan bukan hanya pada percepatan panen, tetapi juga pada efisiensi hasil. Waktu panen yang biasanya memakan berhari-hari kini cukup dalam hitungan jam. Tingkat kehilangan hasil panen pun menurun dari sekitar 10 persen menjadi di bawah 3 persen.

Diskatan menyadari bahwa keberhasilan regenerasi petani tidak cukup hanya dengan menyediakan alat, tetapi harus dibarengi sistem yang mendukung.

Untuk itu, berbagai strategi telah dan sedang dijalankan, antara lain pemetaan petani milenial dan potensi kawasan, pelatihan teknologi pertanian dan manajemen usaha tani, fasilitasi bantuan alsintan serta akses pembiayaan, serta pendampingan dari hulu ke hilir secara berkelanjutan.

Baca Juga:  Hadiri Panen Nasional di Majalengka bersama Presiden Prabowo, Bupati Kuningan Tegaskan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

“Wildan adalah simbol bahwa sistem yang kami bangun mulai menunjukkan hasil. Kami ingin ada lebih banyak Wildan di desa-desa lain,” ujar Wahyu.

Dengan pendekatan yang partisipatif, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, Diskatan Kuningan terus melangkah maju menjadi fasilitator utama dalam mewujudkan regenerasi petani yang sejati. Tidak hanya mencetak petani muda yang melek teknologi, tetapi juga membentuk generasi baru yang percaya diri bahwa pertanian adalah sektor masa depan.

“Kami ingin tunjukkan bahwa bertani itu bukan pilihan terakhir, tapi pilihan cerdas dan bermasa depan. Tentu, jika sistemnya berpihak dan negara benar-benar hadir,” pungkas Wahyu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *